,

Minggu, Juni 08, 2008

RESENSI TA'LIM MUTA'ALIM

Kitab TA'LIM MUTA'ALIM THARIQAT TA'LIM, yang disusun dan di karang oleh Syekh Az-Zarnuji, yang diterjemahkan kwdalam bahsa Indonesia oleh Noor Aufa Shiddiq Al-Qudsy denga judul buku PEDOMAN BELAJAR BAGI PELAJAR DAN SANTRI, merupakan kitab wajib di ajarkan di pondok pesantren berbasis salafi dan modern, dan merupaka kitab dan acuhan sekaligus bimbingan bagi seorang penuntut ilmu agar mendapatkan ilmu yang bermamfaat bagi didrnya pada khusussnya dan masyarakat pada umumnya, sebagai mana kitab suci Al-Quran dan Al-Hadist sebagai pedoman bagi umat islam.

Dalam buku/kitab ini terdapat banyak sekali petunjuk – petunjuk bagi seorang penuntut ilmu, seperti halnya memilih guru dan teman yang akan di jadikan seorang guru dan teman untuk berdiskusi dan mencari solusi dalam permasalahan yang ada dalam masyarakat, cara memuliakan ilmu dan shohibul ilmi dan masih banyak hal – hal yang berhubungan tentang hak dan kewajiban penuntut ilmu.

Pada bagian awal kitab ini, beliau menguraikan dengan jelas dan gambling bagalman keutamaan ilmu dan Shohibul Ilmi, sekaligus keutamaan Ahli Fiqih. Sebab setiap para penuntut ilmu harus tahu bagaimana tata cara sholat, zakat,, dan lain- lainnya, hal-hal itu merupakan cabang-cabang ilmu dari ilmu Fiqih yang wajib di cari dan di pelajarinya.

Bukan saja mempelajari ilmu Fiqih yang Fardhu Ain hukumnya, tetapi ilmu Tauhid sama saja hukumnya, yaitu Fardhu Ain, sebab berkaitan dengan tentang keyakinan dan aqidah yang dimilki oleh seorang muslim, agar keyakinan tidak luntur dan goyah seiring dengan perubahan zaman, apalagi jika kita pad saat sekarang ini banyak keyakinan dan aliran keagaman yang bermunculan bak bagaikan jamur yang bertaburan, yang mungkin akan menyerang dan merusak keyakinan dan aqidah kita semua selaku umat islam yang menyakini bahwa Allah adalah tuhan yang Esa da Nabi Muhamad adalah Rasul yang terakhir.

Pada bab berukutnya, syekh Az-zurnuju, menjelaskan secara gambelang tentang masalah niat. Karena niat merupakan pokok dan harus di milki oleh para penuntut ilmu. Beliau menjelaskan secara gambelang bagalman seorang penuntut ilmu berniat, karena denga niat yang sungguh-sungguh dalam melakuakan aktifitas belajar maka akan mendapatkan pahala baik di dunia dan di akhirat. Beliau juga menghimbau kepada kita agar kita berniat untuk menghilangkan kebodohan dalam diri kita dan kebodohan yang ada di diri orang – orang atau masyarakat sekitar kita, agar umat islam tidak tertinggal dalam dunia pengetahuan dan tekhonogi. Sekaligus melanjutka estapeta dan melestarika syariat isalam di bumi nusantara.

Syekh Az-zarnuji bukan saja menjelaskan tentang niat, akan tetapi beliau juga bagalmana kita mencari seorang guru yang akan di jadikan sebagai pembimbing, penuntun dan pentransper ilmu pengetahuan kepada kita, dan juga menjelaskan bagalmana kita mencari teman yang akan kita jadikan sebagai patner dalam mencari ilmu, sebab dengan berteman denga yang malas secara otomatis kita akan ikut menjadi malas pula, begitu juga sebaliknya. Sebagai mana syair mengatakan :

لا تصحب الكسلان فى حالاته # كم صالح بفساد اخر يفسد

Yang artinya.

"janganlah engkau bergauk denga seorang yang pemalas, banyak orang yang baik lantaran bergaul denga orang yang rusak tingkah lakunya, akhirnya ia menjadi rusak."

Beliau juga menjelaskan cara memuliakan ilmu dan cara memuliakan para guru dan dosen selaku shohibul ilmi. Perlu kita ketahui, seorang yang mencari ilmu tidak nakan mendapatkan ilmu dan keutamaannya, terkecuali menghormati ilmu dan para guru dan dosen, dan termasuk memulyakan ilmu adalah adalah menulis dengan tulisan yang baik dan jelas, agar kita tidakmenyesal dan di caci maki oleh anak cucu kita.

Syekh Az-zarnuji memberi penjelasan dan bimbingan kepada kita secara gamblelang, bahwa kita seorang penuntut ilmu harus memilki kesungguhan, ketetapan dalam mencari ilmu dan kesungguhan dalam menuntun ilmu.

Karena denga ketekunan dan kesungguhan maka kita akan mencapai dan mendapatkan apa- apa yang kita cita – cita kan dan kita harapkan.

Beliau juga menjelaskan tentang permulaan belajar dalam menuntut ilmu, ukuran dan tartib dalam belajar. Beliau menyatakan, bahwa permulaan belajar adalah hari Rabu, dan hal ini banyak dilakukan dan di laksanakan oleh para pelajar dan santri, khususnya di pondok pesantren yang berbasis salafi atau yang lebih kita kenal adalah poindok pesantren salafiyah atau pondok rombeng.

Beliau juga menganjurkan dan membimbing kita agar banyak membuat catatan tentang materi pelajaran yang telah di berikan kepada kita oleh seorang guru atau dosen. Agar bias kiata lihat kita pelajari kembali di saat kita lupa dan kita membutuhkannya.

Bukan saja menjelaskan permulaan belajar, akan tetapi beliau juga menjelaskan dan menyuruh kepada kita agar bertawakal selam kita dalam menuntut ilmu, dan jangan di ambil pusing tentang masalah rezeki, karena Allah sudah mengaturnya. Bertawakal selama kita dalam menuntut ilmu bukan berarti kita diam berpangku tangan, akan tetapi kita berusaha untuk menghapal dan mempelajari pelajaran – pelajaran yang telah di berikan oleh para guru dan dosen.

Selanjutnya beliau membimbing dan menjelaskan tentang waktu, sebab menuntut ilmu adalah kewajiban uamat islam. Beliau bmengatakan waktu yang baik dan bagus untuk menghafal dan untuk mempelajari ilmu (muthola'ah) adalah pada saat sahur atau sebelum masuknya waktu sholat shubu dan waktu diantara maghrib dan isya, di waktu itulah keberkahan dan kemulyaan. Akan tetapi di waktu – waktu itu kita di sibukan oleh berbagai aktifitas kita. Bukan itu saja, beliau juga menganjurkan agar istiqimah dalam menuntut ilmu, seperti tidak berpindah – pindah tempay duduk dan tempat kita belajar, bukan saja hilangnya keberkahan akan tetapi waktu dan biayapun kita di rugiakan.

Menurut beliau seorang yang berilmu bukan harus memilki rasa kasih sayang da penuh nasihat dalam berbicara. Seorang alim dan yang mempunyai ilmu di saat memberikan bimbingan dan nasihat harus dibarengi oleh rasa kasih sayang,

Beliau juga menganjurkan agar seorang penuntutu ilmu agar elalu membawah buku catatan dal alat tulis, denga tujuan untuk menulis hal – hal yang di sampaikan oleh seorang guru, akan tetapi mencatat hal – hal yang kita temui, sebab ilmu bukan saja di dapati dari belajar secara formal akan tetapi melalui proses pengalamn dan lingkungn sekitar.

1 KELEBIHAN DARI BUKU/ KITAB TA'LIM MUTA'ALIM THARIQOT TA'LIM

Dalam kitab ini, syekh Az-Zarnuji banyak menjelaskan secara jelas dan gambling mengenai hal – hal yang berhubungan erat dengan seorang penuntut ilmu, terutama saat sekarang ini, banyak sekali pelajar dan mahasiswa yang tidak menghormati ilmu dan para guru dan dosen, sehingga para dosen banyak di demo dan di kritisi secara umum dengan alasan ketidak profesionalan dalam mengajar, walaupun hal itu memang baik untuk kemajuan dalam dunia pendidikan, apakah baik kita mendemo para dosen yang tel;ah mentransper ilmunya kepada kita???bukankah hal itu merupakan hal yang tidak baik?

Dalam menuntut ilmu, memang benar kita harus berniat untuk menegakkan kalimatullah, tanpa harus di barengi dengan niat yang lain.

Maka, sebaiknya para pelajar dan mahasiswa harus mewngkonsumsi buku/ kitab ini sebagai pedoman dan scuhan dalam menuntut ilmu. Sehingga kita dapat memulyakan dan menghormati ilmu dan para oengajarnya, baik itu guru, dosen terutama para alim ulama.

  1. KEKURANGAN DARI BUKU/ KITAB TA'LIM MUTA'ALIM THARIQOT TA'LIM

Dalam buku / kitab ini syekh Az-zarnuji hanya berfokus pada bidang dan cabang – cabag ilmu yang berbau agama saja yang wajib dicari dan dipelajari, mungkin inilah dampak dari dualisme ilmu pengetahuan atau mungkin salah pemahaman tentang konsep pendidikan yang dikemukan oleh Iman Al-Ghozali yang berpendapat bahwa ilmu itu terbagi dua, yaitu ilmu agama dan ilmu umum, yang dampak dari kesalahan pemahaman itu kita umat islam tertinggal dari bangsa Eropa yang mayoritas bergama Kristen.

bahkan beliua melang mencari dan mempelajari ilmu umum dengan alasan ilmu – ilmu itu tersebut hanya membuang – buang waktu tanpa ada mamfaat, akan tetapi apabila kita lihat dan kita rasakan pada zaman sekarang ini yang n akan ilmu – ilmu pengetahuan umum yang banyak kemajuan, walaupun dalam cabvang – cxabang ilmu agama pun banyak perkembangan.

Mungkin itu saja yang dapat saya kemukan, saya meminta saran dan kritikan dari bapak tentang penulisan resensi yang mungkin tidak sesual dengan keinginan bapak dan tidak sesual denga aturan –aturan dfdalam meresensi sebuah buku.

Tangerang, 01 juni 2008

Muhamad supriyadi

0 komentar:

Pilih Bahasa

SELAMAT BERGABUNG


pengen dapet duit 10.000 sampai 100.000/ hari?100% gratis !!! klik di sini untuk bergabung !!! MUH.SUPRIYADIE





Image Hosted by ImageShack.us

KATA MUTIARA

KLIK AJA

TINGGALKAN JEJAK MOE

mau dapat barang elektronik gratis 100 % tanpa bayar sepeserpun...???Klik disini